Jumat, 22 Desember 2017

RESENSI BUKU KOSMOLOGI SASAK karya H. L. Agus Fathurrahman (bab 1)







Isi Buku “Kosmologi Sasak” Risalah Inen Paer

Bab 1 “Menjelajah Permukaan”
Pada halaman pertama bab satu pembaca sudah langsung disuguhkan satu informasi yang berkaitan dengan arsitektur budaya Sasak,  yaitu telihat gambar peta Pulau Lombok yang tampak mirip seperti pola lumbung alang. Entah ini suatu kebetulan atau apa tapi yang pasti hanya sebagian dari penduduk Lombok yang mengetahui kesamaan dari kedua bentuk ini. Jadi dengan membaca buku ini kita bisa tau terdapat kesamaan antara peta Pulau Lombok dan pola Lumbung Alang.
Menjelajah permukaan di sini diuraikan atau dijelaskan karakteristik kawasan selatan dan utara yang ada di Pulau Lombok yang mungkin masih banyak masyarakat Sasak yang tidak tau secara rinci kawasan selatan dan udara. Dengan adanya buku ini pembaca yang khususnya masyarakat Sasak sendiri tau bagaimana karakteristik kawasan selatan dan utara pulau yang mereka tempati selama ini.
Masuk pada bab pertama  pada  buku Kosmologi Sasak akan dijumpai filosofi dasar terbentuknya sebuah wilayah yang menandai adanya keterkaitan antara bentuk tempat tinggal dan daerah yang dijadikan sebagai tempat tinggal oleh manusia, dalam buku tersebut mendefinisikan bagaimana dan dari mana sesuatu bersumber  sehingga memberikan pemahaman awal yang menarik untuk mengawali sebuah pengetahuan bagi pembaca. Bentuk ketertarikan akan terlihat dari sajian paparan dari mana asal mula sebuah lumbung alang yang konon desainnya terstruktur dan diadaptasikan sesuai dengan daerah tempat tinggal manusianya (Pulau Lombok).
Namun,  tidak terhenti sampai di situ. Ada hal-hal yang belum dipahami oleh manusia-manusia yang menghuni suatu daerah atau wilayah yang disebut juga sebagai masyarakat yang mana dalam buku tersebut dari segi nilai guna akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Sasak (Gumi Nine)  dalam menjelajahi sejarah negerinya sendiri. Mulai dari memahami apa itu tempat tinggal dan ruang hingga ia bisa membedakan apa itu tempat tinggal dan apa itu ruang lalu mengetahui pusat atau puncak kesakralan suatu ruang atau wilayah itu di mana (kosmik).
Setelah mendefinisikan bagaimana dan dari mana suatu ruang atau wilayah berasal masih ada lagi yang harus disadari oleh masyarakat bahwa dalam kita bertempat tinggal haruslah bisa memahami dan memberikan penjelasan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam rumah yang ditempati (lumbung alang) setelah memahami ruang dan tempat barulah dapat dipahami yang menjadi bagian utama dari rumah dan dari wilayah yang di tempati itu apa.
Penyajian pemahaman dalam buku tersebut terstruktur dengan jelas mulai dari manusia bisa memahami dan membedakan apa itu ruang dan tempat hingga ia bisa mengetahui yang menjadi puncak tertinggi mereka dalam ruang dan tempat itu adalah apa, semua hal tersebut terjawab dalam buku Kosmologi Sasak. Bukan hanya itu, dalam buku tersebut juga menyajikan bagaimana manusia seharusnya menjalani kehidupannya sebagai masyarakat yang hidup  di gumi nine dan umumnya sebagai masyarakat, karena dengan mengetahui di mana letak pusat atau puncak tertinggi kita dalam kehidupan ini maka secara tidak langsung dalam buku tersebut digambarkan  manusia itu akan mengetahui yang namanya dari mana ia berasal (silsilah) apa kewajibannya apa hak yang bisa ia tuntut dalam menjalankan kehidupan, serta dengan memahami hal tersebut dapat diketahui secara langsung bahwa buku tersebut menyajikan sejarah kehidupan yang telah dilalui dan akan dihadapi pada masa depan.




2 komentar:

  1. Tulisannya bagus.. terus lanjutkan dan semangat dalam menulis. 😉👍👍👍

    BalasHapus
  2. Tulisannya bagus.. terus lanjutkan dan semangat dalam menulis. 😉👍👍👍

    BalasHapus