Bab
3 “Manusia Sasak”
Di
mana manusia berada dan bagaimana manusia sebelum menjalani kehidupan bersama
yakni sebelum itu ia memahami ruang dan tempat yang mereka diami, maka setelah
itu barulah manusia mulai bertanya dari mana mereka sebagai penghuni suatu wilayah, yang mana pada bab ini memberikan
keterkaitan antara asal usul manusia dengan bagaimana seharusnya melanjutkan
hidupnya. Pernyataan tersebut menunjukkan buku Kosmologi Sasak membiarkan pembaca berfikir dengan
pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung dari buku ini, pertanyaan-pertanyaan
yang dibolak-balik apakah manusia harus memahami asal-usul dirinya sendiri
sebagai manusia ataukah sebaliknya manusia harus memahami tempat ia singgah di
bumi terlebih dahulu sebelum memahami asal-usul dirinya sebagai manusia, dengan
pertanyaan tersebutlah dari sisi pembaca yang mau berlogika ia akan menarik keuntungan
yang bisa diterapkan diberbagai sudut kehidupan dari buku tersebut (Kosmologi Sasak).
Manusia
menyadari dirinya sendiri dengan mempelajari dan memahami sejarah, asal-usul membuat
manusia sadar akan kedudukannya di bumi ciptaan sang Maha Kuasa. Penyadaran
serta pengingat yang dengan alasan kuatlah yang dimuat dalam buku tersebut.
Sehingga bagi masyarakat Sasak mampu menyadari peran diri, apakah ia menjalani
hidup layaknya budaya dan adat yang
sebenarnya hidup itu adalah untuk saling membantu satu sama lain ataukah hidup
hanya untuk memahami diri sendiri.
Pemahaman
diri adalah salah satu langkah menghadapi hidup, setelah memahami dirinya sendiri manusia akan memahami bahwa ia
tidak hidup sendiri ia membutuhkan orang lain itulah salah satu kebutuhan dalam
mengembangkan hidup. Dalam buku tersebut menyajikan pengetahuan secara
filosofis yang berubah menjadi ilmu pengetahuan dan yang luar biasanya lagi
masyarakat Gumi Sasak secara sadar
membaca buku tersebut untuk memahami dan
mempelajari sejarah dari filsafat Gumi Sasak
itu sendiri. Setelah memahami diri manusia akan sadar kehidupan manusia
sebagai makluk sosial dan setelah itu manusia akan mulai mengonstruksikan cara
mengembangkan hidup ke arah yang
lebih maju.
Perencanaan,
dalam buku Kosmologi Sasak perencanaan tentang kehidupan juga dicantumkan agar
manusia melaksanakan perannya sebagai makhluk ciptaan, dalam menjalani
kehidupan manusia butuh perencanaan, butuh
peraturan dan juga butuh peralatan dan perlengkapan. Semua itu akan
terpenuhi apabila dikembalikan lagi kepada pemahaman akan tempat, ruang, dan pemahaman
diri karena dengan beberapa aspek tersebut manusia akan menyadari bahwa dirinya
hidup sebagai makluk yang membutuhkan orang lain. Namun, semua itu secara utuh
tidak akan terpenuhi jika manusia yang berperan sebagai masyarakat tidak
memahami dan tidak bisa menemukan pusat dari sebuah kehidupan yang menghidupi
manusia dan juga ruangnya. Maka dari itu sebagai masyarakat Sasak yang berseru
bahwa hidup itu adalah untuk meringankan beban orang lain mari menoleh dan
melihat kembali bahwa sebagai manusia yang menghuni Gumi Sasak kita haruslah memahami filsafat serta risalah negeri
sendiri dan semua itu tercantum dalm
buku yang bentuknya sederhana tapi isinya mendalam. (Kosmologi Sasak: Risalah
Inen Paer. H. L. Agus FathurRahman).